Friday, September 13, 2013

Saya lebih memilih menjadi PECUNDANG

Saya tidak tau harus memulainya dari mana. Perasaan yang mengambang2 antara senang dan sedih. Senang bahwa ternyata masih ada orang-orang yang menyukai saya dengan tulus dan sedih karena sayalah penyebab keretakan suatu hubungan antara 2 manusia.

Yaa.. dia menyatakan perasaannya kepada saya tadi malam. Sampai sekarang saya tidak mempunyai kata2 untuk membalasnya. Sering saya bercerita kepada 2 sahabat saya yang saya percaya dan mampu memberikan solusi. Tapi tentu jawaban saya sendiri yang dia inginkan.

Untuk sekarang saya bias bersikap biasa saja, karena dia baru menyatakan perasaannya saja dan belum lebih dari itu. Tapi, sesuatu yang saya takutkan itu pasti akan datang dan ketika waktu itu datang saya harap saya mempunyai jawaban sendiri.

Diantara kesenangan itu saya cukup merasa sedih, bersalah, dan marah. Saya dijadikan alasan keretakan hubungannya dengan mantan pacarnya. Hanya karena dia ingin mendekati saya, dia rela melepaskan seseorang yang dia cintai selama ini. Apakah pengaruh saya terlalu besar? Apakah alas an ini masuk akal? Tentu jika saya berada di posisi kekasihnya saya tidak akan bias menerima alasan tersebut.

Saya tidak perlu disukai jika dengan cara seperti ini. Saya lebih memilih menjadi pecundang daripada menjadi alasan dibalik keretakan hubungan .

Sunday, September 1, 2013

Ku tengadahkan mataku ke langit. Agar apa?

Agar apa?


Agar air mata ku tidak tumpah begitu saja. Tidak tumpah untuk orang-orang yang tidak tau diri, tidak tumpah untuk orang-orang yang tidak punya hati.
Dia.. ya dia selalu mengambil apa yang aku ingin, aku punya. Sejak dulu sampai sekarang dan bahkan kamu juga. Dia jahat atau aku yang terlalu malang.. 

Entahlah !

Saturday, May 4, 2013

When I back,,

Masih terasa sesak setelah tadi malam ku luapkan semua air yang ada di mata dan hati ku.
Aku masih ingin membongkar - bongkar ingatan di tahun 2010 lalu. Aku mencintai tahun itu karena ada kamu di dalamnya.

Kami mengambil jurusan yang berbeda di kampus, beda fakultas juga, dan tentu saja beda organisasi jurusan. Namun interaksiku dengannya tidak sedikit. Sebagai orang yang suka sekali menyimpan dokumen-dokumen, aku lantas mengaduk-aduk lemari bukuku. Mencari catatan-catatan usang yang menyimpan rapi jalan ceritaku sampai berada di kehidupan yang sekarang. Lalu aku menemukan sebuah binder dokumen penting (ku rasa): Catatan harian singkat dan gambar karikatur "Angel and Demon" nya. Semuanya masih mulus, tanpa cacat.

Saat itu memang termasuk hari-hari yang cukup melelahkan di kampus. Tak peduli apapun tugas yang diemban, semua lelah. Aku ingat dia bilang, “Akan selalu ada waktu buat kamu” sambil tersenyum dan mengusap kepala ku. Usapan yang menguatkan. Aku ikut tersenyum, bersyukur. 

Jika aku hitung, mungkin aku memiliki ratusan pertanyaan yang berawalkan ‘Bisakah’ dan diakhiri dirimu. Apakah itu perasaan yang wajar? Entahlah, aku sendiri juga tak tahu.

Rindu tak pernah datang dengan diminta, ia akan datang dengan tiba-tiba seperti kamu hadir dalam kisahku dengan tiba-tiba, seperti aku mencintaimu dengan tiba-tiba.



Argh !

Otak ini di hantui lalu lalang tentang kamu. Aku kalah ! Kalah atas apa yang menjadi keegoisan. Kalah akan pembenaran takdir Tuhan.




Biarkan langit menatap iba dalam isakan tangisan yang tak berhenti mengalir. Biarkan angin berbisik kepada langit.

Friday, May 3, 2013

2010

Akhir 2009 = Depan warung pisang keju
1 Januari 2010 = Kamu minta air minum di rumah ku :D
7 Januari 2010 = Kamu bilang kamu suka
14 Januari 2010 = Aku jawab pertanyaan mu dan kamu kasih surprise  dengan nomor couple kita 4448 dan 4449

Hari - hari bahagia, kamu selalu bisa luangkan waktu buat aku di tengah sibuknya kamu kuliah. Terimakasih..
Hari - hari penuh planning jalan - jalan yang sebenarnya sampai saat ini masih sangat ingin aku wujudkan sama kamu.
Masih ingatkah dengan karikatur Angel and Demon yang kau buat?
Lucu ! dan sebenarnya aku ingin kamu membuatnya lagi..

Mei 2010, dimana masalah pertama kali muncul. Tapi kita bisa melewatinya. Karena kamu bisa bersabar dan masih mau menyayangi ku.. Terimakasih..

20 Agustus 2010
Masih ingat kah?
kita mau ke Malang dan Jogja..
Kamu bilang hanya kita berdua. Kamu bilang menyayangi ku, dan aku pun begitu..
Kamu terlalu banyak janji, dan aku terlalu bodoh menginginkan kamu menepatinya.

Aku kangen kamu bodoh !

9 November 2010
Hari ulang tahun ku dan kamu kasih kado, dan belakangan itu menjadi kado terakhir dari kamu.

13 Desember 2010
Kamu mulai mencurigai ku. Aku tak suka.
kamu berubah menjadi orang yang kasar, suka membentak - bentak..
akhir - akhir yang membuat ku sering menangis. Karena sebelumnya kamu tidak pernah begitu..

23 Desember 2010
Menjadi akhir buat kita. Aku masih terlalu menyayangimu tapi kamu tidak.

dan sekarang,, 2013..
Melupakan mu itu sulit,  percayalah...




Tuesday, February 19, 2013

Sepotong Hati yang Baru -Tere Liye-


Aku selalu berharap kau kembali. Selalu. Hingga detik ini. Bahkan mingu-mingu pertama kau pergi aku tega berharap dan berdoa pada Tuhan menakdirkan wanita itu bernasib malang.


Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. 
Cinta adalah rasionalitas sempurna.


Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahawa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut. Tidak lebih, tidak kurang.


Kenangan indah bersamamu akan kembali memenuhi hari-hariku entah hingga kapan. Itu benar. Membuatku sesak. Tapi aku tidak akan membiarkan hidupku kembali dipenuhi harapan hidup bersamamu. Sudah cukup. 

Biarlah sakit hati ini menemani hari-hari ku.
Biarlah aku menelannya bulat-bulat sambil sempurna menumbuhkan hati yang baru, memperbaiki banyak hal, memperbaiki diri sendiri.

Apa pepatah bilang? Ah, iya, patah hati tapi tetap sombong, patah hati tapi tetap keren.

Monday, February 4, 2013

Aku dan Dia

Di Alun-alun selatan Jogjakarta yg sama dengan 4 tahun yang lalu, 

Aku dan Dia duduk tanpa jarak menikmati hangatnya wedang ronde sambil sesekali mengangkat tangan saat beberapa musisi jalanan menawarkan untuk menghibur Aku dan Dia. 

Aku dan Dia tertawa lepas hampir disepanjang waktu sebelum jam standar kos-kosan putri tutup. Menikmati rasa nyaman saat Aku dan Dia merasakan hal yang sama. 

Aku dan Dia saling melengkapi, kata Dia'

Kamu dimana?


Senyum yg pernah mengembang saat bentangan lampu kota jogjakarta terhampar di depan mata. Di atas bukit bintang. Pernah pula hadir ketika kebun strawberry menyuguhkan buah2 kecil untuk ku petik. Dan saat kedua kaki ini memecah ombak pantai krakal, saat kami berlarian di atas pasir putih basah.

“Tawa yg mengembang membentuk gundukan pipi indah memerah. Senang ku melihatnya.  Dan itulah alasan kenapa sering ku gelitiki pinggangnya. Bahkan tangisan nya indah”. “Tangis cemburu yg membuat rasa sayang tak mau pergi dari hati yang ceroboh ini”. Sepenggal kata2 di blognya dulu untuk ku.. Romantis memang..

Tangis saat melepas perpisahan yg belakangan aku ketahui bahwa perpisahan itu untuk selamanya. Hanya saja, semua itu tak bisa aku cicipi lagi. Haus dahaga ini akan riak kasih yg hadir dalam tingkah laku, dalam diam.Merenung jiwa yang hambar akan pelukan hangat dua tangan bersahabat. Jika esok masih ada, akan ku kejar sampai tak sanggup lagi kaki ini menopang beratnya idealisme diri. Paling tidak, aku akan tau sejauh mana mampu berlari. Menghindar tepatnya. Dan otak ku sudah bosan dengan lalu lalang pikiran busuk dan prasangka baik pembenaran Tuhan yang berpihak pada kekalahan ku.

Wednesday, January 9, 2013

The Rain

"kita harus menerima bahwa memang tak ada kisah yg bisa sempurna. Seperti yg selalu diimpikan dan mimpi tak selalu jadi kenyataan"
  
Tidak semua harapan dapat diwujudkan sesuai dengan rencana kita, karena rencana Allah jauh lebih indah. Tergantung bagaimana kita menyikapinya, apakah kita bisa menerima atau tidak. 

yang jelas aku tidak ingin menyusahkanmu, menjadi beban keuanganmu, tidak ingin kamu berpikir aku menjadikan mu tukang ojek lagi..  

"Kau boleh saja benci, salahkan saja padaku. Mungkin lebih baik bagimu, jika kau melupakan ku"

Tuesday, January 8, 2013

Jangan tanya alasan perpisahan ini karena aku tidak punya jawabannya

Jangan tanya alasan perpisahan ini karena aku tidak punya jawabannya. Tapi bukan karena kontrak "ojek" sudah habis seperti yg kamu bilang. Tapi yakinlah ini demi kebaikan kita bersama. Demi masa depan yang lebih baik nanti. 

Jika Tuhan memang menginginkan kita bersama nantinya, percayakan pada Nya. Karena tulang rusuk dengan pemiliknya tidak akan pernah tertukar. Hal wajar dan sangat akan wajar jika dalam suatu hubungan itu tidak sesuai dengan apa yang kita mau. 

Aku minta maaf bahwa hubungan kita harus berakhir sampai disini, waktu kita sudah habis untuk bersama, dan kini kita harus berpisah, seperti janji kita dulu, kita tidak akan menangis jika suatu hari kita harus berpisah, dan kita tidak akan saling menyakiti jika waktu kita untuk saling mencintai telah habis, dan jangan tanya alasan perpisahan ini karena aku tidak punya jawabannya…  dan kita akan baik-baik saja, kita hanya butuh waktu untuk menata hati kita kembali. 

"Umi, maafkan Ichy karena telah menyakiti hati anak mu". 
Aku hanya ingin menepati janjiku kepada Tuhan. Walaupun aku belum bisa menjadi seorang muslim yang baik dimata Tuhan ku. Namun aku juga tidak ingin menambah kadar dosa ku pada Nya dengan terus - terusan menyakiti dan membuat mu kesal.